BP 40- Menjadi wakil rakyat bukan sekadar duduk diam, apalagi hanya menerima gaji tanpa bertindak. Prinsip inilah yang selalu dipegang teguh oleh H. Bahcok Riandi, politisi Partai Demokrat yang mewakili Dapil 4 yang meliputi Kecamatan Telen, Muara Wahau, dan Kongbeng.
Dalam setiap rapat internal DPRD, namanya selalu mencuat sebagai sosok yang aktif menyuarakan aspirasi masyarakat. Terutama bagi warga di Desa Marahaloq dan sekitarnya, ia menjadi harapan utama dalam memperjuangkan akses infrastruktur yang lebih baik.
“Sebagai wakil rakyat, kita tidak boleh diam. Jika kita diam, masyarakat bisa mengira kita hanya berpangku tangan tanpa bekerja. Saya tidak ingin hal itu terjadi. Saya harus bersuara dan berjuang agar kebutuhan masyarakat dapat terealisasi,” tegasnya saat menghadiri acara buka puasa bersama Ketua DPRD Kutai Timur, Jimmi, pada Selasa (24/03/2025).
Menurut H. Bahcok Riandi, salah satu fokus utama perjuangannya adalah melanjutkan pembangunan jalan dan jembatan penghubung yang sangat krusial bagi perekonomian masyarakat setempat.
Sebagai Wakil Ketua Komisi C Bidang Pembangunan, H.Bahcok Riandi secara khusus menyoroti kelanjutan proyek betonisasi jalan Simpang Tiga Batu Redi, sepanjang 18 kilometer dari total 22 kilometer yang menghubungkan wilayah Telen dan Muara Wahau.
Menurutnya, proyek ini sebelumnya dikerjakan dengan skema Multi Years (tahun jamak), namun hingga kini baru terealisasi sepanjang 4 kilometer, meninggalkan 18 kilometer yang belum terselesaikan.
“Jalur ini sangat vital karena langsung terhubung dengan jalur Trans-Kalimantan. Jika tidak dilanjutkan, akses transportasi masyarakat akan terus terganggu. Dampaknya, hasil perkebunan, pertanian, dan hasil hutan dari Desa Muara Pantun dan sekitarnya akan sulit dipasarkan ke luar Telen,“ jelasnya.
Jalan ini dirancang dengan lebar 6 meter dan ketebalan beton sekitar 30 cm, menjadikannya infrastruktur yang sangat dibutuhkan masyarakat. Oleh karena itu, H. Bahcok Riandi telahmeminta Dinas PUPR Kutai Timur untuk segera menyusun master plan anggaran, guna memastikan proyek ini dapat diselesaikan tanpa hambatan.
Selain jalan, ia juga memperjuangkan pembangunan jembatan penghubung antara Desa Marahaloq dengan Desa Long Melah, Long Segar, Kernyanyan, dan Long Noran.
Menurutnya, tanpa jembatan, akses masyarakat antar desa masih sangat terbatas, terutama dalam distribusi barang dan kebutuhan pokok.
“Ini bukan sekadar proyek, melainkan kebutuhan utama masyarakat! Jika jembatan ini dibangun, ekonomi warga akan lebih berkembang, distribusi hasil tani dan perkebunan menjadi lebih lancar, serta kesejahteraan masyarakat meningkat,” tandasnya.
Dengan sikapnya yang vokal dan konsisten dalam memperjuangkan kepentingan rakyat, H. Bahcok Riandi semakin dikenal sebagai wakil rakyat yang benar-benar bekerja untuk masyarakatnya.(*)
Assalamualaikum
Yth. DPRD Kabupaten Kutai Timur
Melalui media ini, bisakah komisi hukum membuat panja untuk membongkar kasus dan mengaudit kerugian negara yang mencapai puluhan milyar, di Kecamatan Telen.
Siapapun yang bisa membongkar kasus ini, insya Allah akan mendapatkan kepercayaan yang luar biasa dari masyarakat.