Jimmi: Tak Hanya Tambang, Kutai Timur Kini Serius Garap Sektor Pertanian Lebar


BP 40 – Selama ini, Kutai Timur dikenal sebagai daerah kaya sumber daya alam, khususnya di sektor pertambangan. Namun, pemerintah daerah kini mulai mengalihkan fokus ke sektor lain yang lebih berkelanjutan, salah satunya pertanian skala luas. Langkah ini sejalan dengan program nasional dalam meningkatkan ketahanan pangan serta mengurangi ketergantungan pada sektor ekstraktif.

Ketua DPRD Kutai Timur, Jimmi, ST., MT., menegaskan bahwa pengembangan sektor pertanian menjadi bagian dari 50 program prioritas dalam lima tahun ke depan. Pemerintah telah menyiapkan lahan luas untuk mendukung pengembangan padi dan hortikultura guna meningkatkan produksi pangan daerah. “Kutai Timur memiliki lahan luas yang belum tergarap optimal. Pemerintah daerah bersama TNI siap membuka dan mengelola lahan pertanian baru agar sektor ini bisa menjadi pilar ekonomi masyarakat,” ujar Jimmi dalam reses di Desa Singa Gembara, Selasa (18/3/2025).


Dalam upaya mendorong ketahanan pangan, pemerintah menargetkan ribuan hektare lahan pertanian akan dikembangkan di berbagai kecamatan di Kutai Timur. Fokus utama adalah pengembangan sawah produktif dan tanaman pangan. Pemerintah juga menggandeng TNI untuk membantu membuka serta mengolah lahan. “Kami butuh banyak tenaga kerja untuk sektor ini. Pemerintah akan menyiapkan lahan, bibit unggul, dan pendampingan teknis. Masyarakat yang berminat bertani bisa langsung mendaftar,” jelas Jimmi.

Untuk memastikan pertanian berkembang pesat, pemerintah juga berkomitmen membangun infrastruktur pendukung, seperti jalan tani, sistem irigasi, dan bantuan alat pertanian modern. Selain itu, penggunaan benih unggul terus dikembangkan guna meningkatkan hasil panen. Jimmi mencontohkan uji coba benih padi unggul di Desa Sangkima, Kecamatan Sangatta Selatan, yang terbukti tahan banjir dibandingkan benih konvensional.

“Kami ingin pertanian di Kutai Timur tidak hanya bertahan, tapi berkembang menjadi sektor andalan. Dengan dukungan teknologi dan infrastruktur yang memadai, hasil pertanian kita bisa lebih kompetitif,” tambahnya.

Namun, salah satu tantangan utama dalam pengembangan pertanian di Kutai Timur adalah minimnya tenaga kerja pertanian. Oleh karena itu, pemerintah membuka peluang seluas-luasnya bagi masyarakat yang ingin terjun ke sektor ini. “Bertani bukan sekadar kerja keras, tetapi juga peluang usaha menjanjikan. Pemerintah memastikan para petani mendapatkan dukungan penuh” ungkap Jimmi.

Bagi masyarakat yang berminat, program ini bukan bersifat sukarela, tetapi diperuntukkan bagi mereka yang benar-benar ingin mengembangkan usaha tani dengan dukungan penuh dari pemerintah.
Pergeseran fokus dari sektor tambang ke pertanian menandakan bahwa Kutai Timur tengah bersiap untuk transformasi ekonomi yang lebih berkelanjutan dan inklusif. Dengan dukungan infrastruktur, bibit unggul, serta kemitraan dengan TNI dan masyarakat, sektor pertanian diharapkan menjadi tulang punggung ekonomi baru di daerah ini.

“Kami ingin pertanian bukan sekadar pilihan sampingan, tetapi menjadi sektor utama yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat” pungkas Jimmi.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights