Reses Ketua DPRD Kutim: Pembangunan Masjid Al-Muhajirin Disiapkan untuk Jamaah yang Lebih Nyaman

BP40, SANGATTA – Rencana pembangunan baru Masjid Al-Muhajirin di Jalan Tongkonan, Gang Al-Muhajirin, RT 10, Desa Singa Gembara, Kelurahan Teluk Lingga, Kecamatan Sangatta Utara, menjadi sorotan utama dalam reses Ketua DPRD Kutai Timur, Jimmi, ST., MT., Senin (17/3/2025). Dalam kegiatan yang juga diisi dengan buka puasa bersama ratusan warga dan anak-anak, masyarakat menyampaikan aspirasi agar masjid yang telah berdiri sejak awal pemekaran Kutai Timur itu diperluas guna menampung jumlah jamaah yang semakin bertambah.

Ketua DPRD Kutim Jimmi menyambut baik aspirasi warga terkait renovasi Masjid Al-Muhajirin. Namun, setelah mempertimbangkan berbagai faktor, ia menyarankan agar dilakukan pembangunan masjid baru yang lebih luas dan representatif agar jamaah dapat beribadah dengan nyaman.

“Masjid ini dulu dibangun tanpa menggunakan alat kompas, sehingga arah kiblatnya sedikit melenceng. Selain itu, kapasitasnya sudah tidak lagi mencukupi untuk menampung jamaah yang terus bertambah. Maka, pembangunan masjid baru menjadi solusi terbaik,” ujar Jimmi.

Selain tempat ibadah, perluasan lahan untuk area parkir juga diusulkan guna mengakomodasi kendaraan jamaah. Rencana ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat yang hadir dalam reses tersebut.

“Mohon doa dan dukungannya agar pembangunan masjid ini bisa segera terealisasi dan dapat memberikan kenyamanan bagi jamaah,” tambah Ketua DPRD Jimmi Politisi Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ).

Sementara itu, H. Hasanuddin Sakka, yang juga merupakan Ketua Pembangunan Masjid Al-Muhajirin, menegaskan bahwa masjid ini merupakan salah satu yang tertua di Desa Singa Gembara. Seiring perkembangan jumlah jamaah, keberadaan masjid yang lebih besar sangat diperlukan.

“Masjid ini dibangun sejak awal pemekaran Kutai Timur tahun 2000. Sekarang, setiap ada kegiatan keagamaan besar seperti salat Id, banyak jamaah yang meluber hingga ke jalan. Oleh karena itu, kami berencana membangun masjid dua lantai agar bisa menampung lebih banyak jamaah,” jelas H. Hasanuddin.

Selain membahas pembangunan masjid, warga RT 10 juga memanfaatkan reses ini untuk menyampaikan permasalahan infrastruktur di lingkungan mereka. Ketua RT 10, Najmawati, menyampaikan permintaan warga agar jalan poros Tongkonan yang sering terendam banjir saat hujan segera diperbaiki.

“Kami mengusulkan adanya semenisasi jalan poros Tongkonan karena kalau hujan selalu tergenang. Parit juga perlu diperbaiki agar air bisa mengalir dengan lancar,” kata Najmawati.

Warga juga mengusulkan perbaikan di Gang Mangkurat dan Gang Nur yang kerap mengalami genangan air, serta pembangunan gapura gang sebagai tanda lokasi.

Menanggapi hal ini, Jimmi menegaskan bahwa semua usulan warga telah dicatat oleh stafnya untuk ditindaklanjuti.

“Manfaatkan reses ini sebaik mungkin untuk menyampaikan kebutuhan prioritas. Reses berikutnya baru akan dilaksanakan empat bulan lagi, jadi ajukan apa yang benar-benar mendesak agar bisa segera diperjuangkan,” tegasnya.

Setelah sesi dialog dan tausiyah, acara dilanjutkan dengan buka puasa bersama serta salat Magrib berjamaah yang dipimpin oleh Imam Ahmad Rif’an Fauzi. Usai salat, Ketua DPRD Jimmi bersama ayahnya, H. Hasanuddin Sakka, serta pengurus masjid, masih berbincang dengan masyarakat dan mendengarkan berbagai aspirasi tambahan dari warga.

Dengan adanya rencana pembangunan masjid baru serta berbagai usulan infrastruktur yang telah disampaikan, reses kali ini menjadi harapan baru bagi warga RT 10. Semua berharap agar pembangunan dan perbaikan yang direncanakan dapat segera terealisasi demi kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights