Pemkab Kutai Timur Peringati Hari Lahir Pancasila, Ketua DPRD Jimmi Bacakan Teks Pancasila

“Pancasila tak hanya untuk dihafal, tapi harus dihidupi dan dijalankan dalam tindakan nyata”Kepala BPIP Yudian Wahyudi

BERITA DPRD 40 – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur menggelar upacara peringatan Hari Lahir Pancasila pada Senin, 2 Juni 2025 di Lapangan Kantor Bupati, Bukit Pelangi. Upacara ini dihadiri Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman selaku pembina upacara, didampingi Wakil Bupati Mahyunadi, Forkopimda, Sekretaris Dewan Juliansyah didampingi Kabag Persidangan Perundang-Undangan Hasarah, Kabag Keuangan Jainuddin

para pejabat Pemkab, serta undangan lainnya.

Ketua DPRD Kutai Timur, Jimmi, tampil membacakan naskah Teks Pancasila. Dengan penuh khidmat, ia memimpin pembacaan lima sila dasar negara, yang menjadi simbol semangat kebangsaan dalam memperingati momen bersejarah ini. Hadir pula Wakil Ketua I DPRD, Sayid Anjas, yang turut mendampingi dalam upacara tersebut.

Teks Pancasila pertama kali dibacakan oleh Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, pada 1 Juni 1945 dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan. Soekarno merupakan tokoh utama dalam perumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.(red)

Dalam sambutannya, Bupati Ardiansyah menegaskan bahwa Pancasila adalah jiwa bangsa dan pedoman fundamental menuju cita-cita Indonesia merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

Hari Lahir Pancasila ini harus menjadi momentum memperkuat komitmen seluruh elemen bangsa terhadap nilai-nilai luhur Pancasila sebagai pondasi Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegas Bupati Ardiansyah Sulaiman membacakan pidato Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dalam pidatonya yang dibacakan menyebutkan bahwa Pancasila adalah “rumah besar” yang mempersatukan lebih dari 270 juta jiwa Indonesia dalam keberagaman.

Lebih lanjut, BPIP menekankan pentingnya revitalisasi nilai-nilai Pancasila di tengah tantangan globalisasi dan era digital, seperti ekstremisme dan disinformasi. Pancasila harus ditanamkan dalam sistem pendidikan, pelayanan publik yang adil, pembangunan ekonomi yang merata, serta perilaku beretika di ruang digital.

Peringatan ini menjadi pengingat bahwa kemajuan bangsa harus tetap berakar pada ideologi Pancasila sebagai fondasi utama menuju Indonesia Emas 2045.

“Pancasila tak hanya untuk dihafal, tapi harus dihidupi dan dijalankan dalam tindakan nyata,”demikian pesan penutup dari BPIP.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights