Mengenal Figur Julfansyah: Dari Kepala Desa ke DPRD, Mengabdi Tanpa Henti

BP 40 – Nama Julfansyah bukan sekadar dikenal sebagai wakil rakyat, tetapi juga sebagai sosok pemimpin yang tulus mengabdi dan tak pernah lelah berjuang untuk umat. Berawal dari Kepala Desa Benua Baru, kini ia mengemban amanah lebih besar sebagai anggota DPRD Kutai Timur 2024-2029 dari Fraksi Golkar.
Lahir di Desa Benua Baru, Kecamatan Muara Bengkal, pada 4 November 1967, Julfansyah telah menjalani perjalanan panjang dalam melayani masyarakat. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Desa Benua Baru selama 11 tahun (2005-2009, 2017-2023). Kecintaan masyarakat kepadanya begitu besar, hingga ia dipercaya kembali memimpin setelah sempat berhenti. Kini, dengan tekad kuat dan hati yang tulus, ia membawa pengabdian itu ke tingkat yang lebih luas.

Perjalanan Politik: Dari Berbagai Partai, Hingga Berlabuh di Golkar
Julfansyah bukan orang baru dalam dunia politik. Ia telah melalui perjalanan panjang, berjuang di berbagai partai politik sebelum akhirnya menemukan jalan pengabdian sejatinya di Partai Golkar.
“Golkar inilah yang mengantarkan saya ke DPRD. Insya Allah, saya akan benar-benar mengabdikan diri untuk rakyat,” ujar Julfansyah penuh keyakinan.Keputusannya bergabung dengan Golkar bukan hanya soal politik, tetapi juga tentang keinginan kuatnya untuk membawa perubahan nyata bagi masyarakat.

Wakaf 4 Hektare: Julfansyah Bangun Masjid dan Pesantren untuk Umat.Tidak hanya berjuang dalam politik, Julfansyah juga menunjukkan kepeduliannya kepada umat dengan tindakan nyata. Ia mewakafkan 4 hektare tanah pribadinya untuk membangun, Masjid dua lantai pertama di wilayah hulu, Pesantren sebagai pusat pendidikan Islam, Yayasan yang akan menjadi pusat dakwah dan sosial
“Ini impian saya sejak lama. InsyaAllah, tahun ini tahap awal pembangunan dimulai, dan pada 2026 akan direalisasikan. Semoga menjadi amal jariyah yang terus mengalir,” tuturnya penuh harap.
Baginya, membangun rumah ibadah bukan sekadar proyek pembangunan fisik, tetapi wujud pengabdian kepada Allah dan umat.

Dua Fokus Besar: Ibadah dan Ekonomi Masyarakat
Sebagai Ketua Komisi D DPRD Kutai Timur yang membidangi Kesejahteraan Rakyat, Julfansyah mengutamakan dua hal penting dalam perjuangannya. Membangun masjid dan pesantren untuk memperkuat pendidikan Islam dan kehidupan beragama.
Memperbaiki jalan desa agar masyarakat, khususnya petani dan nelayan, lebih mudah mencari nafkah.
“Masjid digunakan siang dan malam untuk beribadah, jalan desa digunakan setiap hari untuk mencari nafkah. Maka keduanya harus kita perjuangkan,” tegasnya.
Komitmen ini bukan hanya janji, melainkan lanjutan dari perjuangan yang telah ia lakukan sejak menjadi kepala desa.

Berasal dari Keluarga Guru, Berjuang untuk Pendidikan Islam
Julfansyah dari keluarga pendidik Islami. Istri dan anak-anaknya adalah guru agama, sementara ia sendiri telah mendirikan PAUD Islami saat masih menjabat kepala desa.
Baginya, pendidikan adalah kunci perubahan dan jalan untuk mencetak generasi Islami yang cerdas dan berakhlak mulia. Inilah alasan mengapa ia bertekad membangun pesantren dan yayasan Islam di lahan wakafnya.

Dicintai Masyarakat, Mengabdi Tanpa Henti
Dengan niat tulus dan kerja nyata, Julfansyah semakin dicintai oleh masyarakat. Ia bukan sekadar politisi, tetapi juga pemimpin yang peduli, yang hadir langsung di tengah rakyat, mendengar keluhan, dan berbuat nyata untuk kesejahteraan umat.
Masyarakat berharap proyek besar ini akan menjadi warisan kebaikan untuk generasi mendatang—dan menjadi amal jariyah yang tak terputus bagi Julfansyah.
“Membangun desa, membangun ibadah. InsyaAllah, semua untuk umat!” (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights