“Kita bicara soal visi Kutim Hebat, soal UMKM naik kelas, tapi di lapangan justru produk lokal kita kalah di rumah sendiri. Ini ironis.” Edi Markus Palinggi Ketua Komisi A Bidang Pemerintahan
PARLEMEN KUTAI TIMUR 40 -(14/5/2025) – Suara keras untuk membela pengusaha telur ayam lokal menggema di ruang Hearing DPRD Kutai Timur. Anggota DPRD dari Fraksi NasDem, Edi Markus Palinggi, secara tegas meminta agar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) memprioritaskan hasil ternak lokal dalam program-program seperti pasar murah.
“Saya titip kepada teman-teman Disperindag Kutim, tolong diserap telur lokal. Jangan terus-terusan beli telur dari luar. Kalau kualitasnya sama bahkan telur lokal lebih segar, kenapa kita tidak berpihak pada usaha rakyat sendiri” tegas Edi Markus dalam rapat pembahasan Rancangan Pembangunan Industri Kutai Timur, Rabu (14/5/2025).
Menurutnya, pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Usaha Ternak Ayam (AUTA) sudah mengeluhkan rendahnya serapan telur lokal tahun ini, padahal produksi meningkat tajam. Tanpa dukungan konkret dari pemerintah, nasib UMKM dan Industri Mikro Kecil (IMK) di bidang peternakan terancam merosot.
“Kita bicara soal visi Kutim Hebat, soal UMKM naik kelas, tapi di lapangan justru produk lokal kita kalah di rumah sendiri. Ini ironis. Jangan sampai program pemerintah malah memberi panggung untuk telur dari luar daerah, sementara pengusaha lokal kita gigit jari,” seru Edi Markus dengan nada geram.
Ia juga mengingatkan pentingnya kemitraan strategis antara Disperindag dan AUTA agar kebutuhan telur dalam program sosial atau pasar murah bisa dipenuhi oleh peternak lokal. Hal ini tidak hanya menjaga kestabilan ekonomi UMKM, tapi juga menggerakkan roda perekonomian desa.
Edi Markus menegaskan bahwa meski usulannya disampaikan di luar konteks agenda rapat, aspirasi ini mendesak untuk ditindaklanjuti. Pemerintah diminta tidak menutup mata atas keresahan pengusaha lokal yang menjadi tulang punggung ketahanan pangan daerah.
“Kita mau membangun industry. Mulailah dari menguatkan pelaku usaha kecil kita sendiri. Jangan biarkan peternak lokal mati pelan-pelan karena kebijakan yang tidak berpihak,” pungkasnya usai rapat.(*)